Telephon



“Lisa” teriak bunda membuyarkan konsentrasi belajar malamku, ku tutup buku dan berlari kearah dimana tempat ibuku berada . “Ada apa bunda ?” tanyaku “ada telephon buatmu” jawab bunda. Kuangkat ganggang telephon.
“hallo…hallo…hallo…”tak ada jawaban, ku coba mengulangi “hallo…hallo…” tetep tak ada jawaban,ku letekkan ganggang telephon dan kemudian ku duduk dikursi dekat meja telephon.Diam,menunggu mungkin ada telephon lagi untukku,lama ku tunggu hingga akhirnya ku tertidur dikursi itu. Sudah lama ku tertidur dan kemudian ku dengar suara telephon kembali berdering ,saat kubuka mata jam idnding menunjukkan pukul 12 malam.Dengan segara kuangkat ganggang telephon
“Hallo……..siapa disana ?” tanyaku
“Aku” jawaban seorang perempuan disana
“Aku…….?Siapa…..?” tanyaku kembali
“Lihat kebelakang “ jawab perempuan itu
Dengan segera ku balikkan badanku dan spontanitas kututup ganggang telepho,aku tak percaya dengan apa yang kulihat,aku tertegun sesaat “Dinda…….”kusebut namanya dalam hati.Dia berada tepat didepan mataku,tersenyum lalu meninggalkanku dalam lemas karena terkejut melihat Dinda sahabatku yang telah meninggal 3 hari yang lalu.Keesokan harinya ku datang kepemakaman Dinda dan bedo’a untuknya agar tenang di alam sana
Template by : kendhin x-template.blogspot.com